Di Cina, khususnya Cina Selatan ada restoran-restoran yang menyajikan masakan dari daging kucing, alias binatang manis kesayangan keluarga. Restoran-restoran tersebut membayar sekitar 50 yuan (7,31 dollar AS) untuk satu ekor kucing kepada para pedagang. Cara membunuhnya konon sadis. Kaki-kakinya dipatahkan dulu kemudian diceburkan kedalam air mendidih selama 10 detik hingga kelojotan, dengan tujuan untuk mempermudah proses pengulitan. Kemudian dimasukkan dalam air dingin. Kucing-kucing itu masih dalam keadaan hidup ketika dikuliti. Dan itu yang diyakini sebagai obat, karena masih mencoba berontak meski telah direbus hidup-hidup. Selepasnya, barulah diolah sesuai selera...hiiii..
Masyarakat Barat mengecam tradisi makan kucing ini, demikian juga agama seperti Yahudi dan Islam yang menganggap semua binatang pemakan daging adalah Haram. Namun demikian masyarakat Asia penggemar daging-daging binatang peliharaan kita ini bisa berdalih, bagaimana dengan tradisi membunuh binatang dalam perayaan-perayaan di Spanyol? Entah berapa banyak yang jadi korban hanya karena kesenangan sadis berusia ratusan tahun itu.
Terlepas dari itu, semuanya berpulang pada diri masing-masing. Yang jelas bagi kita kucing bukanlah binatang yang lazim untuk dijadikan bahan makanan. Namun karena mitos lebih kuat, maka akhirnya diabaikan semua itu.
Si puss....nasibmu malang juga ya...
Sebagai peliharaan kesayangan sekaligus bahan makanan..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment